Thursday, October 15, 2015

Analisa Pekerjaan Divisi Prod Eng


Sumber daya manusia menjadi poin penting dalam organisasi yang ingin berkembang. Untuk menempati suatu posisi pekerjaan dalam suatu organisasi dibutuhkan kualifikasi serta kompetensi yang jelas, tanpa adanya kompetensi dan kualifikasi mengenai suatu pekerjaan maka sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak akan bisa dikerjakan secara maksimal.


Agar mendapatkan orang-orang yang memiliki serta kompetensi dibutuhkan analisis yang jelas dan terukur, artinya bagaimana menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)

Dengan adanya analisis yang jelas mengenai suatu pekerjaan, diharapkan akan didapat orang-orang yang memiliki potensi serta kompetensi yang jelas dan diharapkan  akan mengisi suatu posisi pekerjaan tertentu. Dengan adanya kegiatan analisis pekerjaan diharapkan mendapatkan suatu gambaran yang jelas mengenai spesifikasi yang jelas mengenai kompetensi yang harus dibutuhkan oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjan tertentu.

Analisis pekerjaan memiliki peranan penting bagi suatu organisasi, melalui analisis pekerjaan akan didapatkan orang yang tepat untuk mengisi pekerjaan tertentu sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara maksimal dan optimal. Hasil dari analisis pekerjaan tersebut adalah informasi, dimana informasi tersebut digunakan untuk menentukan spesifikasi apa yang harus dimiliki oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu.

Menurut Gomes (2003;92) Ada 12 tujuan analisis pekerjaan yang digunakan oleh sektor publik maupun sektor swasta, yaitu:

1.      Job description,yaitu untuk mengidentifikasikan pekerjaan, riwayat pekerjaan, kewajiban-kewajiban pekerjaan, dan pertanggung jawaban, serta untuk mengetahui spesifikasi pekerjaan atau informasi mengenai standar pekerjaan.
2.      Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas, kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu
3.      Job evaluation, yaitu suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja luar yang terikat
4.      Job desinng restructuring, yaitu meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok
5.      Personel requirement, yaitu  berupa persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi suatu pekerjaan
6.      Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja
7.      Worker training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja
8.      Worker mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi, perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu
9.      Efficiency, ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan kerja dan standar kerja
1  Safety, berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak aman, kondisi fisik dan kondisi lingkungan
11.  Human resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu organisasi
12.  Legal, aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.

            Divisi Prod.Eng adalah salah satu divisi yang paling penting di suatu perusahaan, terutama perusahaan manufaktur Jepang. Walaupun divisi tersebut berperan sebagai supporting produksi, namun bila divisi ini tidak dikelola oleh pemimpin yang benar-benar mengetahui pekerjaan yang harus dilakukan, maka akan berpengaruh terhadap sistem produksi tersebut. 

Divisi Prod.Eng memiliki tugas yang sebenarnya sederhana bila diucapkan dengan kata-kata yaitu divisi tersebut harus merancang dan mempersiapkan line produksi dapat berjalan dengan lancar. Namun, pada aplikasi nyata, banyak hal yang harus dipersiapkan yaitu dari pembuatan flow proses pembuatan produk, menyiapkan layout line yang akan dibuat, memilih dan menentukan jenis mesin yang akan digunakan, memperkirakan jumlah man power yang akan dipersiapkan untuk kebutuhan line, menjamin kestabilan mesin dalam membuat produk yang baik dengan waktu yang sudah ditentukan oleh customer, menjamin bahwa kualitas produk yang dihasilkan baik dan sesuai dengan standar yang diminta oleh customer, menjamin bahwa line tersebut mampu mencegah barang NG dibuat, dialirkan dan lolos ke customer, menjamin bahwa produk yang dihasilkan dapat memberikan profit yang baik bagi perusahaan.

            Pekerjaan yang sangat banyak dan memerlukan pemikiran yang kuat, cerdik, fisik dan mental yang kuat. Oleh karena itu seperti tujuan dan manfaat analisa pekerjaan yaitu agar mendapatkan orang yang tepat untuk ditempatkan di posisi yang tepat. Analisa pekerjaan ini seharusnya dilakukan dari proses rekrutment yaitu dalam proses tersebut seharusnya dijelaskan dari awal jenis pekerjaan apa yang akan dikerjakan, tanggung jawab dan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan terhadap karyawan baru dan konsekuensi yang nantinya akan muncul. 

Dengan penjelasan dari awal, setidaknya bisa membuat perusahaan tidak membuang banyak waktu dan uang dalam mencari tenaga kerja yang tepat untuk posisi yang tepat, analisa pekerjaan tersebut juga berperan dalam menentukan gaji seseorang dilihat dari pendidikan, pengalaman dan lain-lain. Karena bila kita salah dalam mencari tenaga kerja yang tepat hasil yang akan dirasakan bukannya baik malah akan terasa sebaliknya. Karena hal itu pun terjadi, dimana team kerja seharusnya saling memberikan dukungan baik tenaga, moral, pemikiran , sehingga pekerjaan dapat terselesaikan dengan cepat, namun karena orang yang tidak tepat dalam penempatan , justru ornag tersebut menambah pekerjaan untuk teman kerjanya. 

Hal tersebut justru membuat perusahaan jauh lebih rugi, tidak hanya masalah gaji dan tunjangan yang diberikan. Mungkin akan berdampak perusahaan kehilangan tenaga kerja terbaiknya karena tidak efektifnya aplikasi dalam analisa pekerjaan. Oleh karena itu seharusnya, bila banyak karyawannya yang mengundurkan diri seharusnya perusahaan melakukan analisa dan penelitian mengapa hal tersebut dapat terjadi, dicari akar masalah, melakukan action apa yang harus diambil. Sehingga kehilangan tenaga kerja terbaik tidak akan terjadi lagi.


Daftar Pustaka
·         Anwar Prabu Mangkunegoro.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Rosda Karya.
·         Manajemen Karir Individual ( Individual Career Management )
  • Hasibuan,Malayu.S.P,Manajemen Sumber Daya Manusia,Jakarta:Bumi Aksara 2002
  • McKenna, Gugene, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Andi Yogyakarta, 2002



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.