Thursday, October 15, 2015

Analisis Pekerjaan Food Regulatory Affair

Analisis pekerjaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penerapan MSDM di suatu perusahaan. Analisa pekerjaan adalah prosedur untuk menentukan tanggung jawab dan penentuan karakteristik pekerja yang tepat untuk posisi tertentu.
Analisa pekerjaan harus dapat memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan deskripsi pekerjaan (daftar tentang pekerjaan) dan spesifikasi pekerjaan (jenis orang yang harus dipekerjaan). 

       Departemen SDM melakukan pengumpulan beberapa informasi melalui analisis. Informasi yang diharapkan dari penganalisaan pekerjaan, yaitu :

1. Aktivitas pekerjaan.
2. Perilaku manusia.
3. Mesin, perangkat, peralatan, dan bantuan pekerjaan.
4. Standar prestasi.
5. Konteks pekerjaan.
6. Persyaratan manusia.



Analisis Pekerjaan Food Regulatory Affair di PT Suntory Garuda Beverage

       Pada artikel kali ini, saya akan menjabarkan gambaran saya mengenai analisis pekerjaan sebagai Food Regulatory Affair di PT Suntory Garuda Beverage. Level posisi sebagai seorang FRA sama dengan level posisi sebagai seorang staff. Fresh Graduate ataupun seseorang yang belum memliki pengalaman lebih mengenai FRA dapat mengisi posisi ini dan masih sesuai dengan karakteristik pekerja sebgai FRA di PT Suntory Garuda Beverage. Hal ini dikarenakan deskripsi pekerjaan untuk posisi FRA direncankan dan dibuat untuk lebih melaksanakan tugas teknis mengenai pendaftaran produk dan hal yang berhubungan untuk menjaga compliance kondisi aktual produk dengan regulasi yang ditetapakan oleh BPOM RI. Namun pada kondisi aktual, seorang FRA di PT Suntory Garuda Beverage diterjunkan langsung dalam hal pengambilan keputusan dan melakukan perencanaan yang terkait dengan launching produk baru. Hal ini disebabkan karna pada departemen FRA masih belum memiliki supervisor ataupun manager, semua report langsung dilaporkan kepada kepala divisi. Dengan kata lain FRA harus dapat memposisikan diri sebagai staff dan juga supervisor pada perkerjaa yang dilakukan. Hal ini seharusnya juga menjadi perhatian mengingat lot pekerjaan yang seorang FRA dalam hal teknis sangat lah tinggi dan harus menjadi "single fighter". Masih terdapat banyak perkerjaan diluar dari tanggung jawab sebagai FRA staff yang telah ditetapkan sebelumnya.

      Meskipun sampai saat ini, semua pekerjaan diluar job description yang pernah ditetapkan masih dapat berjalan dengan baik, seharusnya atasan dan departemen SDM mulai merencanakan untuk memberikan pelatihan dengan frekuensi lebih sering dan dengan materi untuk membentuk pekerja sebagai seorang supervisor agar dapat menjalankan pekerjaannya dengan optimal. Selain itu, untuk meningkatkan motivasi serharusnya dilakukan penilaian prestasi di luar apa yang sudah tercantum dalam indeks performa pekerja dan memberikan kompensasi lebih sesuai menyesuaikan dengan skup pekerjaan aktual yang ada saat ini.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.