Thursday, October 15, 2015

Manajemen Karir Food Regulatory Affair

Para ahli mendefinisikan karir sebagai tahap-tahap perkembangan pengalaman kerja seseorang selama masa kerjanya (Jeral Greenberg, 1995).Karir didefinisikan pula sebagai posisi yang dipegang individu dalam suatu jabatan di suatu perusahaan dalam kurun waktu tertentu atau seluruh pekerjaan yang dimiliki/dilakukan oleh individu selama masa hidupnya.
Selain itu, karir juga dapat dilihat sebagai tingkat kemapanan kehidupan seseorang setelah mencapai tingkatan umur tertentu yang ditandai dengan penampilan dan gaya hidup orang tersebut.

       Penelitian mengenai karir menyimpulkan bahwa perubahan kebutuhan dan ekspektasi/harapan individu berubah melalui tahapan-tahapan karir itu sendiri (John M Ivancevich, 2001).

Fase awal/Fase pembentukan 
Menekankan pada perhatian untuk memperoleh jaminan terpenuhinya kebutuhan dalam tahun-tahun awal pekerjaan. 

Fase lanjutan 
Pertimbangan jaminan keamanan sudah mulai berkurang, dan lebih menitikberatkan pada pencapaian harga diri dan kebebasan. 

Fase mempertahankan 
Individu mempertahankan pencapaian keuntungan atau manfaat yang telah diraihnya sebagai hasil pekerjaan di masa lalu. Individu telah merasa terpuaskan, baik secara psikologis maupun finansial. 

Fase Pensiun
Setelah fase mempertahankan dilewati, individu kemudian memasuki fase pensiun. Pada fase pensiun ini, kekuasaan dan tanggung jawab individu menurun dan lebih menitikberatkan pada perencanaan strategis jangka panjang, yakni mengidentifikasikan dan mendukung karir-karir penggantinya atau orang kepercayaannya serta berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki peranan penting dari luar organisasi.

       Untuk mencapai jenjang karir yang ideal, setiap individu harus memiliki manajemen karir yang tepat. Menurut Greenhouse (1987), manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan skill (career exploration), mengidentifikasikan tujuan karir, dan penggunaan strategi karir tersebut akan tercapai. Manajemen karir dapat mengurangi ketidaksesuaian antara individu dengan peranannya, menggembangkan kompetensi, dan menumbuhkan tersedianya individu yang akan menciptakan kombinasi bakat yang harmonis bagi team work yang optimal, pengembangan bakat yang fleksibel dan pembelajaran yang dinamis (Eko, Giyartiningrum, 2000).

       Di dalam manajemen karier terdapat pernecanaan dan pengembangan karir yang menunjang keberhasilan karir individu. Namun, perencanaan dan pengembangan karir yang disediakan organisasi bukan untuk menjamin kesuksesan karir karyawannya tetapi dimaksudkan untuk membantu karyawannya dalam hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan, tugas, dan keputusan karirnya baik di dalam maupun di luar organisasi.

Perencanaan karir, yaitu suatu proses dimana individu dapat memilih tujuan karir serta jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan perencanaan karir, indvidu dapat emnentukan langkah apa yang akan dicapai dan kompetensi apa yang harus diperdalam untuk mencapai jenjang karir yang tepat. Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam perencanaan karir, yakni :

1. informal, yaitu: evaluasi kinerja, konseling karir. Karakteristik dari evaluasi kinerja adalah untuk memberikan informasi bagi pekerja tidak hanya seberapa baik mereka telah melakukan pekerjaan, tetapi potensi apa yang dapat mereka capai di masa mendatang.

2. formal, yaitu: workshop, seminar dan pusat-pusat pengembangan diri dan program pemberian bantuan dana pendidikan.

      Perencanaan karir saya sebagai FRA perusahaan saya saat ini lebih mengarah kepada pendekatan informal dibandingkan dengan pendekatan formal. Dimana setiap melakukan review bulanan, atasan mengevaluasi kinerja saya dan menjelaskna langkah apa saja yang harus saya capai agar karir saya di perusahaan ini dapat meningkat.

Pengembangan karir, yaitu suatu cara untuk mengidentifikasi tujuan karir dari individu. Eksplorasi dimaksudkan untuk memperlihatkan hal-hal yang mendukung kesuksesan karir sehingga dapat meningkatkan pengetahuan mengenai karir, keahlian dan perilaku yang dibutuhkan untuk dikembangkan demi kesuksesan karir.

        Secara garis besar, manajemen karir di PT Suntory Garuda Beverage saat ini sangat dipengaruhi motivasi diri individu sendiri dan bagaimana peran atasan karyawan dalam memperhatikan karir anak buah nya. Manajemen SDM belum memiliki program yang jelas dalam memperhatikan pengembangan karir karyawan untuk taraf staff di perusahaan.  


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.