Wednesday, March 30, 2016

Pentingnya Pelatihan Organisasi

Oleh: Prayoga Abdul Aziz
”Pelatihan adalah sesuatu yang kita harap dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pola pikir setiap manajer” Chris Landaur.
Tekanan kompetitif yang ada saat ini menuntut organisasi untuk merekrut karyawan yang memiliki pengetahuan dan ide cemerlang, keterampilan dan kemampuan yang dapat memberikan hasil maksimal. Seiring dengan persaingan dan perubahan yang terjadi dalam dan di luar organisasi, pelatihan menjadi lebih penting daripada sebelumnya. Disemua level karyawan harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi untuk itulah mereka harus dilatih secara berkesinambungan agar dapat memelihara dan memperbaruhi kapasitas dan kapabilitas masing-masing. Misalnya dilevel manager mereka diberi pelatihan untuk meningkatkan kemampun dalam kepemimpinan dan managerial.
Pelatihan (training) didifinisikan sebagai sebuah proses dimana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasional. Karena proses ini berkaitan dengan berbagai tujuan organisasional. Dalam pelatihan karyawan diberikan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan dapat diidentifikasi untuk digunakan dalam mempermudah dan memperlancar pelaksanaan pekerjaan mereka saat ini atau dimasa yang akan datang. Baik dalam masa promosi atau mutasi jabatan.
Selama satu dekade terakhir terjadi banyak perubahan baik bentuk atau metode dari pelatihan, hal ini merupakan tuntutan dan jawaban dari semakin kompleknya permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Pelatihan karyawan juga sudah terbukti sebagai salah satu jawaban dari cara menekan turn over yang tinggi dalam organisasi, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk recruitment bisa dialihkan ke dalam post kegiatan yang lain yang lebih bermanfaat dalam pengembangan oraganisasi. Pemberian pelatihan juga secara langsung akan berdampak positif dalam memupuk loyalitas tinggi bagi karyawan terhadap organisasi. Hal lain yang perlu diingat pelatihan bukan merupakan satu-satunya jawaban dari pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan kinerja karyawan, namun merupakan bagian dari ”kumpulan pemecahan” yang lebih besar
Kebutuhan akan pelatihan harus dikaitkan pada peningkatan kinerja organisasional. Hal ini terjadi ketika pendekatan konsultasi kinerja digunakan. Konsultasi kinerja(performance consulting) adalah proses di mana seorang pelatih/trainer tanpa memandang pelatih/trainer dari internal atau eksternal perusahaan, dan karyawan yang mendapatkan pelatihan bekerjasama untuk meningkatkan kinerja yang dapat mendukung tujuan organisasional. Konsultasi kinerja membandingkan hasil dan kinerja organisasional yang diharapkan dan sesungguhnya. Kemudian perbandingan ini dibuat, konsultasi kinerja mengambil pendekatan multiaspek pada masalah-masalah kinerja. Hal tersebut dilakukan dengan:
1.      Berfokus pada identifikasi dan penanganan peyebab mendasar dari masalah kinerja.
2.      Mengetahui bahwa interaksi dari faktor-faktor individual dan organisasional mempengaruhi kinerjakaryawan.
3.      Mendokumentasikan tindakan dan prestasi dari orang-orang berkinerja tinggi dan membandingkannya dengan tindakan dari orang-orang yang kinerjanya biasa-biasa saja.   
4.      Hasil Organisasional yang diharapkan

KESENJANGAN KINERJA
Pelatihan strategis dapat menambah nilai pada organisasi dengan menghubungkan strategi pelatihan pada tujuan dan strategi bisnis organisasi. Pelatihan strategis ini berfokus pada usaha pengembangan kompetensi, nilai dan keunggulan kompetitif bagi organisasi. Hal ini secara tidak langsung menyatakan bahwa profesional-profesional SDM dan pelatihan harus dilibatkan dalam perubahan dan perencanaan strategis organisasional dengan tujuan untuk mengembangkan rencana pelatihan dan aktivitas yang mendukung berbagai keputusan strategis top management.
Implikasi utama dari strategi-strategi bisnis organisasional pada usaha pelatihan perusahaan menegaskan kebutuhan program dan aktivitas pelatihan untuk mendukung strategi bisnis perusahaan 
Pelatihan Strategis :
1.      Mengembangkan kapabilitas karyawan
2.      Mendorong perubahan
3.      Memajukan pembelajaran berkelanjutan
4.      Menciptakan/membagi pengetahuan baru
5.      Memfasilitasi komunikasi

Terdapat 4 tingkatan dalam menyusun kerangka kerja untuk mengembangkan pelatihan strategis, sebagaimana uraian dibawah ini :
1.      Mengatur strategi, menentukan bagaimana pelatihan terhubung secara strategis pada rencana bisnis dengan tujuan meningkatkan kinerja individual dan organisasional.
2.      Merencanakan, dibuat dengan tujuan menghadirkan pelatihan yang akan membawa hasil-hasil yang baik untuk karyawan dan organisasi. Untuk itulah tujuan dan harapan dari pelatihan harus diidentifikasi dan diciptakan supaya pelatihan dapat diukur dan spesifik.
3.      Mengorganisasi, bagaimana pelatihan akan dilakukan, mendapatkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan mengembangkan intervensi-intervensi pelatihan. Semua aktivitas ini memuncak dalam pelatihan yang sesungguhnya.
4.      Memberi pembenaran, mengukur dan mengevaluasi pada tingkatan mana pelatihan memenuhi tujuan, kesalahan dalam pelatihan dimasa lalu hendaknya tidak lagi digunakan, agar menghasilkan cara efektif untuk out yang diharapkan.
Sumber:


No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.