Friday, March 25, 2016

Pengaruh Seleksi Terhadap Kinerja Perusahaan



Lynch dan Smith (2010) dan Cunningham, I. (1999), mengatakan bahwa seleksi adalah proses awal untuk mengevaluasi calon karyawan.
Hal ini berkaitan dengan standar pekerjaan dan peninjauan resume atau formulir aplikasi dari kandidat potensial yang sanggup memenuhi standar pekerjaan yang ditawarkan perusahaan. Proses tersebut penting agar karyawan baru memiliki kinerja tinggi dalam pekerjaannya. Kinerja karyawan yang tinggi akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan menjadi lebih baik pula. 

Menurut Mangkunegara (2000) mengatakan bahwa peranan kinerja pegawai sangat penting didalam suatu organisasi, hal ini sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan keseluruhan. Kinerja karyawan dapat disebut baik apabila karyawan tersebut memiliki pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang sesuai dengan pekerjaannya selain itu motivasi dalam bekerja juga dibutuhkan
Untuk mendapatkan karyawan yang diinginkan atau berkinerja tinggi, maka perusahaan harus melakukan proses seleksi karyawan. Menurut Mondy (2008), seleksi adalah proses memilih sekelompok pelamar individu yang paling sesuai untuk posisi tertentu dalam organisasi. Maka dari itu, proses seleksi harus dilakukan dengan terintegrasi sehingga bisa mendapatkan karyawan yang unggul dan berkinerja optimal. Hal itu juga sama dengan pendapat Mondy (2008) bahwa proses seleksi menjadi gerbang awal bagi setiap perusahaan untuk mendapatkan para karyawan yang handal dan berkualitas.
Proses seleksi dapat dilakukan dalam beberapa langkah yaitu :
1.      Seleksi Awal (peninjauan resume dan form aplikasi, pendidikan dan pengalaman)
2.      Tes Pekerjaan (Tes minat dan bakat, kecerdasan)
3.      Seleksi Wawancara
4.      Verifikasi Referensi (Ijazah, Surat Rekomendasi Kerja, Surat Kelakuan baik)
5.      Evaluasi Medis (Buta warna, tes darah, urine)
6.      Wawancara Supervisor
7.      Realiasasi pratinjau pekerjaan (pengenalan peraturan, peralatan, dan rekan kerja)
8.      Pengambilan keputusan

Proses seleksi tersebut berbeda-beda tergantung jenis perusahaan, posisi dan jenis pekerjaan yang akan diisi. Semakin besar perusahaan semakin kompleks proses seleksi yang dilakukan. Begitu juga perbedaan antara proses seleksi yang dilakukan untuk mencari posisi Manager dan Junior Staff.
Diperusahaan saya proses seleksi tidak terlalu kompleks. Hanya melalui prose seleksi dokumen dan seleksi wawancara. Dan hanya untuk posisi tertentu seperti operator cetak yang diminta untuk membawa Surat Keterangan Tidak Buta Warna dari dokter.
Setelah proses seleksi kinerja karyawan dipantau selama 3 bulan untuk dijadikan dasar pertimbangan apakah akan dilakukan perpanjangan kontrak kerja.
Proses seleksi yang sederhana itulah yang menyebabkan banyak karyawan yang keluar masuk dengan mudahnya. Karena perusahaan tidak merasa rugi mengeluarkan biaya besar untuk proses seleksi. Jika karyawan tidak sesuai dengan standar perusahaan, tidak akan dilakukan perpanjangan kontrak kerja. Suasana yang tidak kondusif itu juga yang mengakibatkan kinerja karyawan menjadi tidak konsisten dan mempengaruhi kinerja perusahaan.

Referensi :
Mondy, R. Wayne. 2008, Manajamen Sumber Daya Manusia, Penerbit Erlangga: Jakarta
Cunningham, I. 1999, "Human resource Management in the voluntary sector: challenges and opportunities." Public Money and Management, Vol. 19, No. 2 19-25
Azis, Moh. Abdul. 2012, Pengaruh Proses Seleksi Terhadapa Kinerja Karyawan Teknik PT. Pembangunan Perumahan (PP) Persero TBK, Skripsi Universitas Indonesia: Jakarta

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.