Monday, March 28, 2016

Pelatihan dan Pengembangan di Laboratorium Quality PT XYZ (Perusahaan Farmasi)


Oleh: Sumaryono

Produktivitas suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya faktor Sumber Daya Manusia (SDM). Produktivitas sering disamakan dengan hasil kerja karyawan. Setiap karyawan haruslah memberikan hasil kinerja yang memuaskan sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan. 
Menurut Kandou (2013), Sumber daya manusia (SDM) memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan mengingat SDM merupakan penentu kegiatan perusahaan dari perencanaan, pengorganisasian, maupun pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk menjadikan karyawannya lebih terampil dan terlatih sesuai dengan tugasnya masing-masing. Salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan karyawan adalah dengan melakukan pelatihan dan pengembangan.
Menurut Simamora (2003), pelatihan bertujuan untuk menambah dan meningkatkan pengetahan serta merubah perilaku karyawan ke arah yang lebih produktif. Pengembangan dapat diartikan sebagai kebutuhan masa depn karyawan dan organisasi perusahaan. Menurut Tilon (2013), pengembangan SDM merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan organisasi agar pengetahuan , kemampuan, keterampilan mereka sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang dilakukan. Dengan kegiatan pengembangan ini, maka diharapkan dapat memperbaiki dan mengatasi kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan dengan lebih baik, sesuai dengan perkembangan teknologi dan ilmu yang digunakan oleh perusahaan.
Menurut Hasibuan (2005), terdapat beberapa tujuan dari pengembangan SDM diantaranya, produktivitas kerja, efisiensi, kerusakan, kecelakaan, pelayanan, moral, karir, konseptual, kepemimpinan, balas jasa, pelanggan atau pengguna jasa. Sedangkan menurut Kasmawanti (2012) dalam Christanto (2014), manfaat dan tujuan yang diperoleh perusahaan yang melakukan pengembanga SDM yaitu,
  1.     .   Mengurangi dan menghilangkan kinerja yang buruk, dalam hal ini kegiatan pengembangan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang memiliki kinerja yang kurang efektif dengan tujuan dapat mencapai efektifitas kerja sesuai dengan harapan perusahaan, meningkatkan produktivitas
  2.       Meningkatkan produktivitas, dengan mengikuti kegiatan pengembangan berarti pegawai juga memperoleh keterampilan dan pengetahuan baru yang bermanfaat bagi pekerjaan mereka sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan
  3.      Menigkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja, dengan meningkatkan banyaknya keterampilan yang dimiliki pegeawai, maka akan lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan adanya perubahan di lingkungan perusahaan
  4.   Meningkatkan komitmen perusahaan
  5.   Mengurangi turnover dan absensi

Contoh kasus
Di perusahaan Farmasi XYZ khususnya di bagian laboratorium QC sering dilakukan pelatihan maupun pengembangan untuk karyawan baru, karyawan masa percobaan, maupun karyawan tetap hal ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan, memberi pengenalan budaya perusahaan, safety  laboraorium, serta pengembangan pengetahuan.
Proses pelatihan dan pengembangan diawali dengan adanya hal-hal baru di dalam perusahaan. Dengan adanya kasus tersebut akan menganalisa masalah tersebut dan mencari jalan keluar dengan bantuan manager QC ataupun Spv. Setelah teranalisa maka akan dirancang sebuah agenda pelatihan dan atau pengembangan bagi karyawan ataupun departemen bersangkutan.
Untuk karyawan baru perusahaan mewajibkan mengikuti pelatihan (induksi) yang meliputi pengenalan perusahaan, safety laboratorium dan K3. Pelatihan ini dilakukan oleh departemen HR dan HSE. Setelah itu karyawan baru dan karyawan dalam masa percobaan 3 bulan akan diberikan pelatihan mengenai budaya kerja di laboratorium, pengenalan instrumen dan lingkungan kerja serta metode-metode analisa yang dipakai. Pelatihan ini biasanya dilakukan oleh Analis yang lebih senior maupun supervisor/officer.
Untuk karyawan yang sudah melewati masa percobaan juga tidak terlepas dari pelatihan maupun pengembangan. Analis senior diberi pelatihan tentang instrumen laboratorium secara lebih mendetail dan cara mengatasi troubleshooting laboratorium. Pelatihan ini biasa dilakukan oleh pihak luar (supplier alat). Selain itu , untuk pengembangan analis juga dilakukan sebuah training atau seminar terutama jika akan dilakukan transfer method dari perusahaan pusat ke perusahaan cabang. Pengembangan ini terkadang hanya diberikan kepada beberapa analis dan kemudian analis yang ditunjuk akan mempresentasikan kepada analis lain.
Setelah proses pelatihan dan pengembangan ini selesai maka setiap analis diharuskan untuk melakukan presentasi untuk mengetahui keterserapan materi yang diperoleh serta penerapannya.

Daftar Pustaka
Christanto, Y dan Santoso, T. 2014. Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PT Wahana Kosmetika Indonesia. Jurnal AGORA vol. 2, No. 2: Surabaya.
Hasibuan, Malayu, S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara: Jakarta.
Kandou, E.E. 2013. Pengaruh pelatihan dan Pengembangan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT Air Manado). Jurnal Acta Diurna Vol 2, No. 3.
Simammora, Henry. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN: Yogyakrta.
Tilon, D.A. 2013. Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Restoran A&W di City Of Tomorrow Surabaya. Jurnal AGORA Vol 1. No. 3: Surabaya.





No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.