1.
Pengertian
Manajamen Kinerja
Manajemen adalah Seni dalam menyelesaikan
sesuatu melalui orang lain (Follet,1997). Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya
organisasi lainnya (Nickels, McHugh and McHugh ,1997). Manajemen adalah Seni
atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan (Ernie&Kurniawan,
2005).
Begitu
pentingnya masalah kinerja pegawai ini, sehingga tidak salah bila inti
pengelolaan sumber daya manusia adalah bagaimana mengelola kinerja SDM.
Mengelola manusia dalam konteks organisasi berarti mengelola manusia agar dapat
menghasilkan kinerja yang optimal bagi organisasi. Oleh karenanya kinerja
pegawai ini perlu dikelola secara baik untuk mencapai tujuan organisasi,
sehingga menjadi suatu konsep manajemen kinerja (performance management).
Manajemen kinerja adalah proses dimana eksekutif,
manajer, dan supervisor bekerja untuk mengaitkan atau mensejajarkan tujuan
karyawan dengan tujuan perusahaan (Dessler, 2005).
Arti dari manajemen kinerja meliputi : performance
management dan managing employee performance. Selanjutnya definisi program
manajemen kinerja meliputi: merencanakan, proses manajemen, dan produktivitas. Manajemen
kinerja meliputi pengelolaan semua elemen proses organisasi yang mempengaruhi
prestasi meliputi penetapan tujuan, seleksi & penempatan pekerja, penilaian,
kompensasi, pelatihan, dan manajemen karir.
2.
Ruang Lingkup
Manajamen Kinerja
Ruang Lingkup Program Manajeman Kinerja
terdiri dari beberapa elemen :
- Teknologi
(Peralatan, metode kerja)
- Kualitas dari
input (termasuk material
- Kualitas lingkup
fisik (keselamatan, kesehatan kerja)
- Iklim dan budaya
organisasi (termasuk supervisi dan kepemimpinan
- Sistem kompensasi
dan imbalan
Di dalam organisasi penting untuk menentapkan
program manajemen kinerja, dimana program manajemen kinerja merupakan sebuah
proses. Program manajemen kinerja pada dasarnya adalah sebuah proses dalam manjemen
sumber daya manusia. Istilah “manajemen” dalam program tersebut mempunyai
implikasi bahwa kegiatan tersebut harus dilaksanakan sebagai sebuah proses
manajemen yang umum yang dimulai dengan penetapan tujuan dan sasaran dan
diakhiri dengan evaluasi. Lima garis besar proses manajemen kinerja meliputi:
- Merumuskan tanggung jawab dan tugas yang harus dicapai oleh seorang karyawan dan rumusan tesebut disepakati oleh atasan dan karyawan.
- Menyepakati sasaran kerja dalam bentuk hasil yang harus dicapai oleh karyawan untuk kurun waktu tertentu.
- Melakukan monitoring, melakukan koreksi, memberikan kesempatan dan bantuan yang diperlukan oleh anak buah.
- Menilai prestasi karyawan tersebut dengan cara membandingkan prestasi yang dicapai dengan standar atau tolak ukur yang telah ditetapkan dalam langkah yang pertama.
- Memberikan umpan balik kepada karyawan yang dinilai tentan seluruh hasil penilaian yang dilakukan.
3.
Tujuan Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja
memliki tujuan/manfaat antara lain:
·
Meningkatkan prestasi kerja karyawan
·
Peningkatan yang terjadi pada prestasi karyawan
·
Merangsang minat dalam pengembangan pribadi
· Membantu perusahaan untuk dapat menyusun
progam pengembangan dan pelatihan karyawan yang lebih tepat guna
·
Menyediakan alat atau sarana untuk membandingkan
prestasi kerja pegawai
·
Memberikan kesempatan pada pegawai untuk
mengeluarkan perasaanya tentang pekerjaan
Sejumlah penyebab umum yang sering menimbulkan
kegagalan dan harus dihindarkan dalam menerapkan manajemen kinerja disebutkan
oleh Oliver (1985) yang dikutif oleh Dessler (2005) sebagai berikut:
·
Tidak adanya standar.
·
Standar yang relevan dan bersifat subyektif.
·
Standar yang tidak realistis.
·
Ukuran prestasi yang tidak tepat
·
Kesalahan penilai.
·
Pemberian umpan balik secara buruk.
·
Komunikasi yang negatif.
·
Kegagalan untuk memanfaatkan data hasil
penilaian.
Disebutkan
oleh Mathis (2005) bahwa sistem manajemen kinerja yang efektif meliputi:
·
Relevance
·
Sensitivity
·
Reliability
·
Acceptability
·
Practicality
Suatu
perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan perusahaan. Pencapaian tujuan perusahaan
menunjukkan hasil kerja/prestasi perusahaan dan menunjukkan kinerja perusahaan.
Hasil kerja perusahaan diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan.
Aktivitas tersebut dapat berupa pengelolaan sumberdaya perusahaan maupun proses
pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut dapat mencapai hasil yang
diharapkan, diperlukan upaya manajemen dalam pelaksanaan aktivitasnya.
Dengan
demikian, hakikat manajemen kinerja adalah bagaimana mengelola seluruh kegiatan
organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Daftar Pustaka
Soeryant,
Eddy. 2015. Penerapan Manajemen Kinerja Dengan Pendekatan
Balanced Scorecard dalam Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Perguruan
Tinggi.
Dalam http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/v06-n02/vol-6-artikel-1.pdf/pdf/vol-6-artikel-1.pdf
diakses tanggal 14 May 2016 4.00 am
Suhartono, Iman. 2010. Manajemen Kinerja Pada Perusahaan Bisnis
dari Manajemen Kinerja Tradisional ke Manajemen Kinerja Baru. Dalam www. jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/article/download/21/19
diakses
tanggal 14 May 2016 4.00 am
Prasetyo, Herry. 2015. Manajemen
Kinerja. Dalam http://hery15061993.blogspot.co.id/2015/03/manajemen-kinerja.html
diakses tanggal 14 May 2016 4.18 am
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.