Pengertian Manajemen
Karir :
Manajemen
karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir
individual dan kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976).
Sedangkan menurut Greenhouse (1987), manajemen karir adalah proses dimana
individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat, kelebihan dan kekurangan
skill (career exploration), mengidentifikasikan tujuan karir, dan
penggunaan strategi karir tersebut akan tercapai.
Manajemen karir Individual (Individual Career Management)
Kesuksesan
psikologis merupakan tujuan tertinggi dari karir seseorang, yaitu perasaan
bangga atas prestasi seseorang yang didapatkan ketika tujuan terpenting dalam
kehidupannya tercapai. Hal ini bertolak
belakang dengan keberhasilan vertikal yaitu meniti piramida korporat
sebagaimana dalam kontrak karir yang lama.
Ukuran Sukses
Individu :
- Kesuksesan psikologik : perasaan bangga atas prestasi yang dicapai
- Kesuksesan vertikal : keberhasilan meniti piramida korporat dari kontrak karir yang lama
- Sukses karir diukur dari gaji dan promosi (Daniel B Turbon)
Promosi dan
perubahan jabatan (employment change) dapat menentukan siapa yang akan
maju dan siapa yang tetap. Perubahan jabatan tidak hanya menyebabkan perbedaan
pekerjaan dan reward, tetapi juga perbedaan lingkungan dan dengan siapa
orang tersebut berinteraksi. Dengan demikian perubahan jabatan dapat menyebabkan
perubahan kehidupan seseorang. Promosi awal adalah penting dalam membentuk
karir organisasi.
Berdasarkan
survey pada beberapa CEO, promosi dalam perusahaan didasarkan pada social
presentability, visibility, organizational domean atau political skill.
Bukti-bukti tersebut mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen dapat
meningkatkan kesuksesan karir individu. (Kilduff dan Day, 1994).
Manajemen
Karir Organisasional (Organizational Career Management)
Manajemen
karir organisasional mencakup berbagai kebijakan dan tindakan organisasi untuk
meningkatkan efektivitas karir dari pekerjaannya (Orpen, 1994). Definisi karir
organisasi mengacu pada struktur karyawan dan praktek-praktek yang memberi
panduan bagaimana merekrut, mengembangkan dan memberi tugas kepada karyawan
(Gaetner, 1988).
Karir
organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Sejauh mana perekrutan dibatasi hanya pada
pekerjaan-pekerjaan tingkat bawah.
2. Sejauh mana promosi ke jabatan yang lebih tinggi berasal
dari dalam.
3. Sejauh mana penyelenggaraan training dan
pengembangan karyawan di semua level.
4. Sejauh mana komitmen perusahaan terhadap keselamatan
karyawan.
Perusahaan yang
berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai
sumberdaya yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan.
Kunci penerapan karir adalah mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para
karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku dan menghambat strukturnya
sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, disain karir haruslah logis, linear,
rasional dan terencana serta opurtunistik dan incremental. Selain harus
logis, teratur dan bisa diprediksi, karir juga harus adaptif dan memberikan
kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang memungkinkan
tercapainya tujuan organisasi.
Sistem
Pengembangan Karir
Sistem
pengembangan karir adalah integrasi dari perencanaan karir individual dan
aktivitas manajemen karir organisasi yang teridiri dari pekerja, manajemen dan
organisasi.
Manfaat yang
didapatkan dari sistem pengembangan karir terlihat pada tabel di bawah.
Bagi manajer, program
pengembangan karir ini menghasilkan komunikasi yang lebih baik dengan stafnya.
Melalui sistem pengembangan karir pekerja bisa memperoleh penghargaan untuk skill
mereka dan kemungkinan karir serta kemungkinan tanggung jawab yang lebih tinggi
untuk mengelola karir mereka sendiri. Sedang bagi organisasi, manfaat yang
didapat dari sistem pengembangan karir adalah peningkatan komunikasi melalui
organisasi dan memperkuat sistem SDM.
Tabel Manfaat
Sistem Pengembangan Karir
Manajemen/Supervisor
|
Employee
(pekerja)
|
Organisasi
|
Meningkatkan skill untuk mengelola karir mereka
|
Membantu/bermanfaat dalam kepuasan kerja
|
Dapat
menggunakan skill pekerja
|
Mendapatkan
karyawan yang bernilai baik
|
Peningkatan kualitas dan kepuasan kerja
|
Penyebaran informasi pada semua level
|
Komunikasi yang baik antara manajer dan pekerja
|
Komunikasi yang baik antara pekerja dan manajer
|
Komunikasi
yang baik dalam organisasi secara keseluruhan
|
Perencanaan
pengembangan staff yang lebih realistis
|
Tujuan
dan ekspektasi yang lebih realistis
|
Mendapatkan
karyawan yang bernilai baik
|
Terdapat
pengertian yang baik dari organisasi
|
Mendapat informasi saat ini dan dimasa datang dari
perusahaan
|
Peningkatan
efektivitas sistem personel
|
Productive
performance appraisal discussion
|
Ada
feedback untuk kinerja
|
Memberikan
kesan pada publik sebagai “people developer”
|
Meningkatkan
reputasi sebagai “people developer”
|
Tanggung jawab individu yang besar untuk karirnya
|
Mengklasifikasi tujuan organisasi yang lebih baik
|
Sumber
: Z.B. Leibowitz, C. Farren, dan B.L. Kaye, Designing Career Development
System, San Fransisco, CA: Jossey-Bass, 1986.
Sumber :
2010.Manajemen Karir.Tersedia (Online) : http://belajarmsdm.blogspot.com/2010/05/manajemen-karir.html
2010.Manajemen Karier.Tersedia (Online) : http://initugasku.wordpress.com/2010/03/19/manajemen-karier/
2010.Manajemen Karir.Tersedia (Online) : http://www.slideshare.net/iyandri/manajemen-karir-4218726
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.