Wednesday, June 22, 2016

PENGARUH KEMAMPUAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN DAN KINERJA KARYAWAN

Artikel Ilmiah
Oleh : Nadia Amira Hapsari


ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh motivasi, lingkungan kerja, kompetensi dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan terhadap kinerja pegawai. Kemampuan pegawai yang perlu untuk ditingkatkan adalah kemampuan pegawai untuk mengerjakan pekerjaan yang sulit serta kemampuan berfikir untu mengerjakan berbagai macam pekerjaan, melalui keikutsertaan pegawai dalam berbagai kegiata diklat yang ada. Untuk motivasi pegawai yang perlu ditingkatkan pada masa yang akan datan adalah yang berkaitan dengan sportivitas dalam bekerja yaitu menerima segala keputusan kanto yang telah diberikan meskipun hal tersebut tidak sependapat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja secara langsung berpengaruh terhadap kinerja karyawan.


PENDAHULUAN
Dalam era persaingan usaha yang semakin ketat, kinerja yang dimiliki karyawan dituntut untuk terus meningkat. Salah satu langkah untuk mempertahan-kan atau meningkatkan kinerja karyawan dapat dilakukan dengan mengevaluasi kinerja karyawan dan melakukan serangkaian perbaikan agar selalu meningkatkan kualitas karyawan tersebut sehingga perusahaan tumbuh dan unggul dalam persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan.
Secara teori terdapat banyak sekali faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai. Faktor-faktor tersebut bisa saja bersumber dari organisasi, dari pegawai itu sendiri maupun dari faktor luar pegawai dan organisasi. Albanese (1978) mengatakan bahwa Untuk faktor yang yang mempengaruhi kinerja yang bersumber dari pegawai itu sendiri salah satu diantaranya adalah kemampuan pegawai . Kemampuan pegawai merupakan faktor yang membuat seseorang pegawai mampu atau dapat mengerajakan sesuatu. Kemampuan tersebut dapat saja dilihat dari pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan.
Motivasi pada dasarnya juga bersangkut paut pad kebutuhan manusia. Ada lima macam kebutuhan yangbersama-sama membentuk suatu hierarki kebutuhan, meliputi kebutuhan fisik, yaitu kebutuhan-kebutuhan untuk menunjang kehidupan manusia; kebutuhan akan rasa aman, adalah kebutuhan untuk terlepas dari bahaya fisik dan rasa takut; kebutuhan sosial atau afiliasi, adalah kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, kebutuhan mencari hubungan yang bermakna; kebutuhan penghargaan, adalah kebutuhan agar orang lain mau menghargai akan dirinya dan usaha-usaha yang dilakukannya; kebutuhan aktualisasi diri, adalah suatu kebutuhan yang ingin memaksimalkan potensi diri, suatu keinginan untuk menjadi apa yang dirasakan oleh seseorang karena mempunyai potensi mencapainya (Maslow, 1943; Moekijat, 1999).

PERMASALAHAN
Pada hakikatnya kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja atas tugas yang diberikan. Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas/pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik, maka kinerja dinyatakan baik dan sukses. Kinerja juga dinyatakan sebagai kualitas dan kuantitas dari pencapaian tugas-tugas, baik yang dilakukan oleh individu, kelompok maupun perusahaan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Mangkunegara (2000) menilai kinerja karyawan berkenaan dengan hasil pekerjaan yang dicapai karyawan dalam kurun waktu tertentu yang diukur berdasarkan kuantitas maupun kualitas hasil kerja. Menurut Gomes (2000) ada beberapa tipe kriteria penilaian kinerja yang didasarkan atas deskripsi perilaku yang spesifik diantaranya adalah: kuantitas kerja, kualitas kerja, dan kehadiran.
Pada sisi lain, faktor penentu kinerja yang juga bersumber dari dalam diri pegawai adalah adanya keinginan yang kuat dari dalam diri pegawai itu sendiri untuk mau bekerja secara optimal yang dalam hal ini diimplementasikan dalam bentuk Motivasi kerja pegawai. Dalam hal ini motivasi tersebut lebih banyak membicarakan tentang bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan agar mereka mau bekerja keras dalam memberikan semua kemampuan dan ketrampilannya untuk mewujudkan tujuan organisasi. Karena motivasi kerja tersebut muncul dari dalam diri pegawai /karyawan, tentunya untuk memotivasi pegawai / karyawan tersebut haruslah disadari bahwa orang akan mau bekerja keras dengan harapan akan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan – keinginannya dari hasil pekerjaan yang telah dilakukannnya.
Timpe (1992) mengungkapkan kinerja adalah tingkat prestasi seseorang atau karyawan dalam suatu organisasi atau perusahaan yang dapat meningkatkan produktifitas. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorang, meliputi sikap, sifat-sifat kepribadian, sifat fisik, keinginan atau motivasi, umur, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman kerja, latar belakang budaya dan variabel-variabel personal lainnya. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempenga-ruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.
Dalam konteks perusahaan, Handoko (2001) mengemukakan bahwa suatu cara untuk meningkat-kan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi. Hasibuan (2006) menyatakan kompen-sasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Lebih lanjut Sikula yang diterjemahkan Mangkunegara (2005), mengatakan kompensasi adalah pemberian upah yang merupakan imbalan, pembayaran untuk pelayanan yang telah diberikan oleh karyawan.
Kompensasi mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung, ber-bentuk materil/uang maupun penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerja/buruhnya. Penelitian ini mengambil satu jenis kompensasi yakni pembayaran langsung berbentuk finansial yang disebut dengan upah.

KESIMPULAN
Hasil penelitian secara keseluruhan menunjukkan kompetensi, motivasi dan kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap efektivitas pegawai. Lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai yang berarti bahwa semakin baik lingkungan kerja maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut sementara pengaruh signifikan dari kompensasi terhadap kinerja menunjukkan bahwa semakin baik kompensasi yang diterima oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. Simpulan lain yang dapat dikemukakan adalah secara individual, motivasi maupun lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun secara bersama-sama motivasi, lingkungan kerja, kompetensi, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai

DAFTAR PUSTAKA
  • Riyadi, S. 2011. Pengaruh Kompensasi Finansial, Gaya Kepemimpinan, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol.13. No. 1. Link diunduh pada 20 Juni 2016.
  • Jaya, I. 2012. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Humaniora. Vol. 14. No. 1. Link diunduh pada 20 Juni 2016.
  • Dhermawan, A. A. N. B, Sudibya, I. G. A. dan Utama I. W. M. 2012. Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Di Lingkungan Kantor Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, dan Kewirausahaan. Vol. 6. No. 2.
  • Mamik. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ekonomi. Link diunduh pada 20 Juni 2016.
  • Apriani, F. 2009. Pengaruh Kompetensi, Motivasi, dan Kepemimpinan terhadap Efektivitas Kerja. Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Vol. 16. No. 1. Link diunduh pada 20 Juni 2016.

10 comments:

  1. NAMA : RAJIB FAHMI
    NIM : 41620010033

    Dalam materi ini motivasi dan kepemimpinan itu sangat berpengaruh kuat terhadap efektivitas karyawan atau pegawai. Lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai yang berarti bahwa semakin baik lingkungan kerja maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut sementara pengaruh signifikan dari kompensasi terhadap kinerja menunjukkan bahwa semakin baik kompensasi yang diterima oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut.maka dari itu perusahaan harus bisa mengimbangi karyawannya atau pegawainya agar bisa bekerjasama dengan baik dan sempurna.

    ReplyDelete
  2. Nama : Yoga Andhinova
    Nim : 41619010030

    Pada hakikatnya kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk pekerjaan tersebut. Kinerja merupakan salah satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja atas tugas yang diberikan. menurut saya karyawan yang memiliki kinerja yang baik harus mendapatkan reward atas kinerjanya sehingga menciptakan ambisi yang besar bagi para pekerja untuk memiliki kinerja yang baik serta mendapatkan sebuah reward

    ReplyDelete
  3. Satria Hotma Hizkia
    41619010047

    Kompensasi sangat diperlukan dalam peningkatan kinerja, motivasi dan kepuasan kerja. Kompensasi mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung, ber-bentuk materil/uang maupun penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerja/buruhnya.

    ReplyDelete
  4. Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berhubungan dengan sifat-sifat seseorangdan keinginan atau motivasi. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yang berasal dari lingkungan, kepemimpinan, tindakan-tindakan rekan kerja, jenis latihan dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial. Darikedua faktor tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun secara bersama-sama motivasi, lingkungan kerja, kompetensi, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

    ReplyDelete
  5. Nama: May Rose Indah Pratiwi Tedjo
    NIM: 41619010049

    Terima kasih kepada Nadia Amira Hapsari, mengenai artikelnya yang berjudul “Pengaruh Kemampuan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan”

    Kompetensi, motivasi dan kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap efektivitas pegawai, jadi semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut, dan cara untuk meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi. Kompensasi mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung bisa berbentuk materi/uang maupun penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerjanya.

    ReplyDelete
  6. Dalam konteks perusahaan, Handoko (2001) mengemukakan bahwa suatu cara untuk meningkat-kan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja karyawan adalah dengan memberikan kompensasi. Kompensasi mencakup semua jenis pembayaran baik secara langsung maupun tidak langsung, ber-bentuk materil/uang maupun penghargaan yang diberikan perusahaan kepada pekerja/buruhnya

    ReplyDelete
  7. Oky Maulana
    41619010034

    dalam tulisan diatas diketahui kompetensi, motivasi dan kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap efektivitas pegawai.Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut.

    ReplyDelete
  8. Nama:Dymas Nurbayu Yuliaanto
    Nim:41619010029

    Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kepuasan kerja yang dirasakan oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja pegawai tersebut. Simpulan lain yang dapat dikemukakan adalah secara individual, motivasi maupun lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai, namun secara bersama-sama motivasi, lingkungan kerja, kompetensi, dan kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai.

    ReplyDelete
  9. Nama : Muhammad Arifin
    Nim : 41619010041

    Bahwa motivasi dan kepemimpinan berpengaruh kuat terhadap efektivitas pegawai. Lingkungan kerja dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai yang berarti bahwa semakin baik lingkungan kerja maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut sementara pengaruh signifikan dari kompensasi terhadap kinerja menunjukkan bahwa semakin baik kompensasi yang diterima oleh pegawai, maka akan semakin baik pula kinerja para pegawai tersebut.

    ReplyDelete
  10. Nama : Satria Aji Surya
    Nim : 41619010042

    di dalam tulisan terdapat faktor yang dapat mempengaruhi kinerja para karyawan, yaitu ada faktor eksternal dan faktor internal, yaitu lingkungan, teman, kepemimpinan, gaji, masalah hidup dll.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.