Friday, October 7, 2016

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Desain Pekerjaan

Oleh   : Maulana Saputra
            41616110014

Mind Map Desain Pekerjaan

1.      PENDAHULUAN
Dalam perusahaan harus terdapat suatu departemen yang dalam pelaksanaan tugasnya adalah mengatur fungsi perencanaan sumber daya manusia. Dalam melaksanakan tugas tersebut, maka departemen yang bersangkutan akan mengkalkulasikan perihal jumlah karyawan yang akan diberikan wewenang dalam hal jabatan atau tanggung jawab pekerjaan. Dengan demikian, job design dan job analysis diperlukan oleh suatu perusahaan agar kinerja pekerjaan bisa dilaksanakan secara efektif. Ivancevich (2007) menyatakan bahwa job design merujuk pada tahap pertama saat manajemen menciptakan suatu pekerjaan dengan merinci tugas dan tanggung jawabnya. [1]

1.1 Definisi Desain Pekerjaan
Menurut Dessler (2004) desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya. Desain pekerjaan meliputi identifikasi pekerjaan, hubungan tugas dan tanggung jawab, standar wewenang dan pekerjaan, syarat kerja harus diuraikan dengan jelas, penjelasan tentang jabatan dibawah dan diatasnya.
Sedangkan menurut Handoko (2000) menyatakan bahwa desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan keperilakuan. [2]

1.2 Tujuan Desain Pekerjaan
Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
a.       Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal.
b.      Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki.
c.       Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
d.      Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
e.       Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.

2. PEMBAHASAN
2.1 Unsur-Unsur dalam Desain Pekerjaan
Dalam menentukan desain pekerjaan yang tepat untuk suatu perusahaan, perlu diperhatikan unsur-unsur yang ada dibawah ini.
2.1.1 Unsur Organisasi
Unsur organisasi menurut Handoko (2000) mempunyai kaitan erat dengan desain pekerjaan yang efisien untuk mencapai output maksimum dari pekerjaan-pekerjaan karyawan.[3] Dengan adanya efisiensi di dalam pelaksanaan kerja akan menentukan spesialisasi yang merupakan kunci dalam desain pekerjaan. Karyawan yang melakukan pekerjaan secara kontinyu menyebabkan karyawan terspesialisasi yang selanjutnya dapat memperoleh output lebih tinggi. Unsur organisasi terdiri dari :
a.       Pendekatan mekanik berupaya mengidentifikasi setiap tugas dalam suatu pekerjaan guna meminimumkan waktu dan tenaga. Hasil pengumpulan identifikasi tugas akan menentukan spesialisasi. Pendekatan ini lebih menekankan pada faktor efisiensi waktu, tenaga, biaya, dan latihan.
b.      Aliran kerja dipengaruhi oleh sifat komoditi yang dihasilkan oleh suatu organisasi atau perusahaan guna menentukan urutan dan keseimbangan pekerjaan.
c.       Praktek–praktek kerja yaitu pelaksanaan pekerjaan yang ditetapkan, ini bisa berdasarkan kebiasaan yang berlaku dalam perusahaan, perjanjian atau kontrak serikat kerja karyawan.

2.1.2 Unsur – Unsur Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi desain pekerjaan adalah tersedianya tenaga kerja yang potensial, yang mempunyai kemampuan dan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pengharapan – pengharapan sosial, yaitu dengan tersedianya lapangan kerja serta memperoleh kompensasi dan jaminan hidup yang layak (Handoko, 2000).

2.1.3 Unsur – Unsur Perilaku
Unsur perilaku menurut Sondang (2003) perlu diperhitungkan dalam mendesain pekerjaan. Unsur perilaku tersebut terdiri dari :
a.       Otonomi bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Bawahan diberi wewenang untuk mengambil keputusan atas pekerjaan yang dilakukan.
b.      Variasi merupakan pemerkayaan pekerjaan yang bertujuan untuk menghilangkan kejenuhan atas pekerjaan yang rutin, sehingga kesalahan – kesalahan dapat diminimalkan.
c.       Identitas tugas untuk memepertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan pekerjaan, maka pekerjaan harus diidentifikasikan, sehingga kontribusinya terlihat yang selanjutnya akan menimbulkan kepuasan.
d.      Umpan balik diharapakan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan mempunyai umpan balik atas pelaksanaan pekerjaan yang baik, sehingga akan memotivasi pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

2.2 Teknik-Teknik dalam Desain Pekerjaan
Menurut Simamora (2004) teknik-teknik desain pekerjaan dapat dilakukan dengan cara: [4]
      a.      Simplikasi pekerjaan
Simplikasi pekerjan merupakan suatu teknik desain pekerjaan yangmengarah kepada pekerjaan yang sangat terspesialisasi. Ini berarti pekerjaan disederhanakan atau dipecah-pecah menjadi bagian terkecil, biasanya terdiri dari beberapa operasi. Pekerjaan dapat dilakukan secara bersama-sama sehingga pekerjaan dapat dikerjakan secara lebih cepat. Resiko simplikasi pekerjaan adalah bahwa pekerjaan-pekerjaan bisa menjadi terspesialisasi sehingga menimbulkan kebosanan yang tinggi.
      b.      Rotasi pekerjaan
Teknik desain pekerjaan dengan memungkinkan adanya rotasi pekerjaan akan membuat seorang pegawai secara sistematis berpindah dari satu posisi ke posisi atau pekerjaan yang lainnya di dalam organisasi. Dengan teknik ini akan membuat pegawai tidak merasa bosan dan banyak bidang pekerjaan yang akan diketahuinya. Namun tingkat produktivitas akan rendah, hal ini disebabkan karena para pegawai yang baru pindah ke pekerjaannya yang baru akan terlebih dahulu menyesuaikan diri dan memahami pekerjaannya.
      c.       Pemekaran pekerjaan
Pemekaran pekerjaan merupakan suatu teknik desain pekerjaan dengan mengadakan perluasan kerja. Perluasan kerja merupakan kebalikan dari simplikasi pekerjaan. Pekerjaan diperluas sampai pada tingkat dimana bagian-bagian yang berkaitan erat dan saling mendukung diselesaikan oleh seorang pegawai atau bagian. Hal ini sangat mengurangi tingkat kebosanan dan akan meningkatkan kepuasan kerja. Tingkat kebosanan yang turun dan meningkatkan kepuasan kerja disebabkan banyaknya variasi pekerjaan bagi pegawai yang akan menambah arti dan tanggung jawab pekerjaan. Pemekaran pekerjaan bersifat horizontal, maksudnya pemekaran pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang sederajat yang masih mempunyai kesamaan fungsi, tugas dan tanggung jawabnya.
      d.      Pemerkayaan Pekerjaan
Pemerkayaan pekerjaan merupakan penambahan tugas dan tanggung jawab dari para pegawai. Pemerkayaan pekerjaan dirancang untuk mengurangi kebosanan yang sering menjadi masalah dalam pekerjaan yang berulang-ulang. Program ini memberikan lebih banyak otorisasi untuk melaksanakan pekerjaan dan pengambilan keputusan dan meningkatkan tanggung jawab. Pemerkayaan pekerjaan bersifat vertikal, maksudnya pemerkayaan pekerjaan ditujukan kepada pekerjaan-pekerjaan yang berada di atasnya yang masih mempunyai fungsi yang bersamaan.

2.3 Tantangan dalam Desain Pekerjaan
Manajemen memiliki kesempatan untuk meningkatkan motivasi karyawan melalui desain pekerjaan. Desain pekerjaan yang baik akan membantu pencapaian 2 hal yaitu penyelesaian pekerjaan tepat waktu dan ketepatan dalam menggunakan kemampuan karyawan. Tepat atau tidaknya suatu desain pekerjaan tergantung pada 5 karakter berikut. [5]
a.       Desain pekerjaan yang dibuat harus dapat mendorong karyawan untuk menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki. Berada di satu tempat yang sama dengan pekerjaan yang sama secara terus menerus dapat membuat karyawan merasa bosan. Karyawan akan bekerja lebih baik dan bertahan lama bila diberikan pekerjaan yang beragam.
b.      Desain pekerjaan harus mendorong karyawan agar total dalam pekerjaannya.
c.       Desain pekerjaan harus memungkinkan karyawan dalam mengerti secara signifikan tugas-tugas mereka.
d.      Desain pekerjaan yang dibuat harus memungkinkan karyawan memiliki tanggung jawab, kebebasan, tantangan, dan kebebasan untuk berkreasi.
e.       Desain pekerjaan harus memiliki timbal balik berupa kebutuhan komunikasi antara atasan dan bawahan, di mana komunikasi tersebut bersifat rutin.

3. Daftar Pustaka
[1] Gunawan, Iwenas.2014.Jurnal Mahasiswa Manajemen Bisnis Hal 569-573 Dalam :
[2] Wirdaningsih.2013.Chapter II Dalam :
[3] Anonim.2005.DESAIN PEKERJAAN Dalam :
diakses pada tanggal 06 Oktober 2016.
[4] Aji,Bramantyo,dkk.2015.Makalah Desain Pekerjaan Dalam :
[5] Rahajeng.2014.Desain Pekerjaan Dalam :



1 comment:

  1. @A16-Sari
    Setelah membaca artikel ini.
    desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang harus dilakukan oleh pekerja, bagaimana orang itu melakukannya, dan bagaimana kondisi kerjanya.

    Tujuan Desain Pekerjaan
    Menurut (Sunarto, 2005) desain pekerjaan memiliki tujuan agar :
    a. Efisiensi operasional, produktifitas dan kualitas pelayanan menjadi optimal.
    b. Fleksibilitas dan kemampuan melaksanakan proses kerja secara horizontal dan hirarki.
    c. Minat, tantangan, dan prestasi menjadi optimal.
    d. Tanggung jawab tim ditetapkan sedemikian rupa, sehingga bisa meningkatkan kerja sama dan efektifitas tim.
    e. Integrasi kebutuhan individu karyawan dengan kebutuhan organisasi.

    Artikel ini sudah bagus ,menarik , dan mudah dimengerti.
    saran : mengenai tata penulisan daftar pustaka mohon di perbaiki dalam segi penulisan

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.