Friday, October 14, 2016

Manajemen Karir



Kodratnya manusia diciptakan menginginkan apapun yang baik. Begitu juga dalam hal karirnya pasti semua pegawai menginginkan hal tersebut agar mencapai kepuasan dalam hidupnya dan terpenuhinya kebutuhan kehidupannya karena ketika karir baik maka kompensasi juga akan membaik.
Karir adalah “ perjalanan pekerjaan seorang pegawai di dalam organisasi , perjalanan ini dimulai sejak ia diterima sebagai pegawai baru , dan berakhir pada saat ia tidak bekerja lagi dalam organisasi tersebut”. Perjalanan karir ada yang baik ada yang buruk, ada perjalanan karir yang lambat ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang menginginkan karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Dalam mencapai karir yang baik, diperlukan manajemen karir yang baik. Dimana manajemen karir merupakan proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir.
Manajemen karir dimulai dari merencanakan karir, perencanaan karir disiapkan baik oleh individu (pegawai) maupun dari perusahaan, terutama mengenai persiapan yang harus dipenuhi pegawai untuk mencapai tujuan karir tertentu. Dalam perencanaan karir pegawai, atasanlah yang menilai kekuatan dan kelemahan yang pegawai miliki dengan mengkaji “keterampilan” yang dimiliki oleh pegawai. Adapun keterampilan yang harus dikuasai oleh pegawai sesuai bidang pekerjaannya yaitu:
1.       Keterampilan konseptual / CONSEPTUAL SKILLS adalah kemampuan untuk mengintepretasikan informasi dari berbagai sumber untuk kepentingan dan kemajuan organisasi
2.       Keterampilan kemanusiaan / HUMAN SKILLS adalah kemampuan untuk bekerja dan memahami orang lain baik sebagai individu maupun sebagai kelompok serta untuk memperoleh partisipasi mereka baik sebagai individu maupun sebagai anggota kelompok
3.       Keterampilan administratif / ADMINISTRATIF SKILLS adalah kemampuan untuk merencanakan, mengorganisir, pengendalian, dan pengawasan pegawaian- pegawaian kantor
4.       Keterampilan teknik / TECHNICAL SKILLS adalah kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Setiap pegawai diusahakan dapat menilai sendiri proses karirnya, kegagalan atau keberhasilan yang telah dicapainya, mengkaji kemampuannya, kompetensi apa yang sudah atau belum mereka miliki agar keinginan untuk meraih jabatan sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, dan menilai “ bakat “ yang dimilikinya. Dalam perencanaan karir tidak berguna untuk menilai kinerja pegawai akan tetapi juga berguna untuk pembinaan karir pegawai, penentuan bonus, dan mencari masukan untuk menentukan kebijakan organisasi.
                Setelah dilakukan perencanaan karir, selanjutnya pemgembangan karir. Pengembangan karir adalah proses mengidentifikasi potensi karir pegawai, dan materi serta menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan potensi tersebut. Pengembangan karir meliputi aktivitas-aktivitas untuk mempersiapkan seorang individu pada kemajuan jalur karir yang direncanakan. Beberapa prinsip pengembangan karir adalah sebagai berikut :
1.       Pekerjaan itu sendiri mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pengembangan karir.
2.       Bentuk pengembangan skill yang dibutuhkan ditentukan oleh permintaan pekerjaan yang spesifik
3.       Pengembangan akan terjadi hanya jika seorang individu belum memperoleh skill yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan
4.       Waktu yang digunakan untuk pengembangan dapat direduksi/dikurangi dengan mengidentifikasi rangkaian penempatan pekerjaan individu yang rasional.
Implementasi perencanaan karir merupakan pengembangan karir. Untuk itu pengembangan karir  dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana karirnya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja. Titik awal pengembangan karir dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggung jawab atas pengembangan atau kemajuan karirnya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM melakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan.
                Setelah perencanaan dan pengembangan karir telah dilakukan baik dari individu selanjutnya tugas dari departemen manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) melakukan manajemen karir para pegawainya. Manajemen karir merupakan proses berkelanjutan dalam persiapan, penerapan, dan pemantauan rencana-rencana karir yang dilakukan oleh individu seiring dengan sistem karir organisasi atau perusahaan. Berbeda dengan pengembangan karir, manajemen karir lebih berfokus pada kepentingan perusahaan sedangkan pengembangan karir lebih ditekankan pada individu. Individu merencanakan karir guna meningkatkan status dan kompensasi, memastikan keselamatan pekerjaan, dan mempertahankankan posisi dalam pasar tenaga kerja yang terus berubah. Oleh karena itu, organisasi mendorong manajemen karir individu dengan beberapa tujuan, antara lain:
- Mengembangkan dan mempromosikan karyawan dari dalam perusahaan.
- Meningkatkan jumlah tenaga berbakat untuk mendapatkan promosi.
- Menyatakan minat pada karyawan.
- Meningkatkan produktifitas kerja.
- Mengurangi turn over karyawan.
- Memungkinkan manajer untuk menyatakan penghargaan terhadap anak buahnya.
- Menciptakan citra proses rekrutmen yang positif.
Dalam implementasinya manajemen karir antar organisasi bisa berlainan, ada manajemen yang kaku, otoriter, tersentralisir, tertutup tidak demokratis. Ada juga manajemen karir yang cenderung terbuka, partisipatif , dan demokratis. Manajer dan departemen SDM dapat mencapai efektivitas manajemen karir dengan memberikan pendidikan yang berkaitan dengan karir, petunjuk keahlian, konseling karir, peluang on the job training dan pilihan karir yang tersedia serta melalui publikasi program pelatihan dan pengembangan. Oleh karena itu manajemen karir mencakup area kegiatan yang sangat luas.
Terakhir bagian dari manajemen karir adalah konseling karir. Konseling karir adalah proses mengidentifikasi masalah-masalah yang berhubungan dengan karir seorang pegawai serta mencari alternatif jalan keluar dari berbagai masalah tersebut. Dalam organisasi, terdapat berbagai masalah yang berhubungan dengan karir pegawai. Ada yang tidak terlampau serius sehingga dapat dipecahkan dalam tempo relatif cepat. Ada pula yang sangat serius sehingga mengganggu pekerjaan si pegawai sendiri maupun pekerjaan rekan sekerja lainnya. Dalam keadaan seperti ini, konseling karir sangat diperlukan, baik oleh pegawai maupun oleh organisasi. Bahkan organisasi yang cukup besar seringkali merasa perlu mempekerjakan seorang pakar (konselor) yang khusus menangani masalah-masalah karir ini.



Referensi :
Anonim. 2015. Manajemen Karir Pengertian Tujuan Manfaat Proses dan Perencanaan Karir.
https://irrineayu.wordpress.com/2015/04/17/manajemen-karir-pengertian-tujuan-manfaat-proses-dan-perencanaan-karir/ yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Khasanah, Anisa Watul. 2015. Manajemen Karir. http://anisarkasa.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html  yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016
Rahajeng.2014. Manajemen Karir dalam http://rahajeng25b025.blogspot.co.id/2014/10/manajemen-karir.html yang diakses tanggal : 13 Oktober 2016




               


6 comments:

  1. @A13-RANIE
    komentar : secara garis besar materi yang disampaikan sudah cukup menjelaskan materi analisis jabatan,materi singkat, padat dan jelas
    Saran : Mind map yang dibuat lebih sederhana

    ReplyDelete
  2. @A38-Khaerul Anwar

    Hi Nur

    saya akan mencoba memberi masukan untuk makalah atau artikel yang kamu buat,

    secara struktur makalah nya kurang teratur atau terstruktur karena tidak adanya kerangka dari makalah seperti pada umumnya. Biasanya untuk makalah di awali dengan pendahuluan , latar belakang, tujuan di buatnya makalah dan dasar tori atau penjelsana mengenai judul yang di buat.

    Dari Judul sendiri tidak adanya teori atau pengertian dari judul makalah yang di buat yaitu pengertian manajemen karir itu sendiri.

    dari segi kerapian tata letak tulisan ada beberapa tidak kesesuaina antara satu dengan yang lainya seperti jarak awal penulisan tidak adanya spsi setelah paragraf baru.

    saran saya makalah akan menarik di baca jika dari struktur penulisan tertata rapi dan struktur sehingga membuat orang menarik untuk membacanya.

    demikian saran saya, semoga bermanfaat.

    ReplyDelete
  3. Yuli Shara Pandiangan J-01
    Isi review
    Dalam artikel ini saya mendapat gambaran dalan proses yang simple.
    Perjalanan karir ada yang baik ada yang buruk, ada perjalanan karir yang lambat ada pula yang cepat. Tetapi, tentu saja semua orang menginginkan karir yang baik dan bila mungkin bergulir dengan cepat. Dalam mencapai karir yang baik, diperlukan manajemen karir yang baik. Dimana manajemen karir merupakan proses pengelolaan karir pegawai yang meliputi kegiatan perencanaan karir, pengembangan dan konseling karir. Terimakasih

    ReplyDelete
  4. @K33-nandira

    Artikel yang ditampilkan isinya sudah bagus namun untuk susunannya kurang rapih dan tidak tersusun sebagaimana kerangka makalah yang biasanya. Ada bagusnya kalau diperbaiki susunannya seperti pendahuluan, pembahasan, dll, untuk menampilkan artikel yang lebih mudah untuk dibaca.

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Bonifasius Bayu PS (41616110035)

    Menurut saya benar bahwa dalam perencanaan karir pegawai, atasanlah yang menilai kekuatan dan kelemahan yang pegawai miliki dengan mengkaji “keterampilan” yang dimiliki oleh pegawai. Namun, perencanaan karir tidak berguna untuk menilai kinerja pegawai akan tetapi berguna untuk pembinaan karir pegawai, penentuan bonus, dan mencari masukan untuk menentukan kebijakan organisasi.

    ReplyDelete
  6. Angga Artha S - 44217010064

    Adanya beberapa keterampilan diatas, bisa membantu atasan untuk menganalisa keterampilan suatu individu (pegawai), yang artinya lebih ke arah apa keterampilan pegawai tersebut & promosi jabatan mungkin dilakukan di kemudian waktu.

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.