Friday, October 28, 2016

MANAJEMEN PELATIHAN



I.                   PENDAHULUAN
MSDM juga merupakan pendekatan yang strategis dan komprehensif untuk mengelola orang, budaya kerja dan lingkungan. MSDM memungkinkan karyawan untuk berkontribusi efektif dan produktif secara komprehensif terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.
Kondisi saat ini MSDM diharapkan dapat memberikan nilai tambah dalam pemanfaatan karyawan secara strategis terhadap program kerja perusahaan, sehingga dampak bisnis yang ditimbulkannya dapat terukur. Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) adalah kebijakan dan praktek menentukan aspek-aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian.
Tujuan manajemen sumber daya manusia secara umum adalah untuk memastikan bahwa organisasi mampu mencapai keberhasilan melalui orang. Peran serta sumber daya manusia dalam pembangunan bukan saja hanya aktif melainkan kesadaran yang dimilikinya tanpa dikendalikan sudah aktif, artinya bukan karena dipaksa, dan itulah yang sebenarnya hakikat peran serta sumber daya manusia dalam pembangunan yang diharapkan.
Perencanaan sumber daya manusia tidak bisa dipercayakan hanya kepada tenaga-tenaga profesional yang menangani masalah-masalah kepegawaian saja, melainkan harus melibatkan para manajer yang memimpin satuan-satuan kerja yang menyelenggarakan fungsi utama.
Pelatihan atau training menurut Andrew E. Sikula merupakan suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana pegawai non-managerial mempelajari pengetahuan dan ketrampilan teknis dalam tujuan terbatas. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis terorganisir dimana pegawai managerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum.

II.     PEMBAHASAN
Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is for employees to master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and to apply them to their day-to-day activities. Hal ini berarti bahwa tujuan pelatihan adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan juga mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat pelatihan yang diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003), yaitu:
1.  Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
2.  Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan teknologi baru,
3.  Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
4.  Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas dan pembelajaran,
5.  Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
6.  Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.

Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program pelatihan dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta pelatihan tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :
      1.     Peningkatan kemampuan dalam melaksanakan tugas,
2.     Perubahan perilaku yang tercermin pada sikap, disiplin dan etos kerja.

PT. XXX adalah Perusahaan garment yang memiliki karyawan sekitar 3500. Manajemen kinerja di perusahaan ini belum berjalan baik khususnya program training terhadap karyawan baru selama 3 bulan . Dalam proses tahap interview dengan HR dan Manager dikatakan bahwa adanya program training 3 bulan terhadap karyawan baru, namun faktanya tidak ada program tersebut yang dilakukan HR dan Manager. Akibat manajemen program training tidak berjalan baik dapat mengurangi kinerja ,menghambat proses dalam bekerja dan  tidak banyak dari mereka mengundurkan diri dari perusahaan tersebut.

III.   KESIMPULAN
Manajemen kinerja sangat penting khususnya dalam program training terhadap karyawan baru karena sangat berpengaruh besar bagi perkembangan perusahaan.Oleh karena itu dilakukan training secara terorganisir dan  penilaian atau evaluasi atas pelaksanaan training tersebut.

IV.        REFERENSI
Cut Zurnali, 2004, Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Terhadap Perilaku Produktif Karyawan pada Divisi Long Distance PT Telkom Indonesia, Tbk, Tesis, Program Pascasarjana Unpad, Bandung.
Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright, 2003, Human Resource Management, International Edition, The McGraw-hill Companies, Inc. New York.
Soekidjo Notoatmodjo, 1991, Pengembangan Sumberdaya Manusia, Rineka Cipta, Jakarta.

3 comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.